 |
| gambar diambil dari https://www.alodokter.com |
Sebelumnya saya sudah menuliskan cerita ini di blog juga namun karena usernam dan faswordnya hilang terpaksa buat yang baru. dan mudah-mudahan cerita ini sebagai motivasi bagi siapa saja yang membacanya.
Bismillahirramanirrahiim.
Saya akan menceritakan sedikit pengalaman dengan Operasi Hernia beserta biayanya.
saya lupa waktunya tetapi yang jelas ketika liburan sekolah, saya melakukan Operasi Hernia di sebuah rumah sakit Umum tepatnya, di Rumah sakit Pasar Rebo.
Sebelumnya saya takut akan operasi Hernia, karena ada dua ketakutan :
1. Takut akan biaya, karena setiap share di Internet biayanya mahal terus.
2. dan Takut bukan di Operasinya tetapi ketika di suntik di bagian Punggungnya? katanya orang bilang sangat sakit sekali.
Tetapi Entah kenapa tiba-tiba saya memberanikan diri ke Rumah sakit Pasar Rebu, waktu itu memakai Jamsostek yang sekarang menjadi BPJS Kesehatan. Tentu melalui rujukan PUskesmas. Akhirnya saya diperiksa dengan Dironsen Dada saya, lalu cek darah 2 kali, lalu 2 setelah itu konsultasi lagi ke Dr.nya dan 2 hari lagi katanya datang untuk di Operasi.
satu hari sebelum ke rumah sakit, benar-benar saya tidak punya uang! tetapi Alhamdulillah masih ada Barang yang bisa saya jual, karena jarang terpakai juga yaitu Laptop. COre i3 saya jual cepat dengan harga murah tentunya. itulah biaya saya untuk operasi hanya membawa Rp. 2.000.000,- tetapi dengan pedenya karena memakai Jamsostek saya masuk. karena saya Yakin Allah akan menolong orang yang memang sudah pada stagnannya. maka jangan berburuk sangka pada Allah.
Pada Hari Rabunya sesuai jadwal saya kembali ke rumah sakit karena esok paginya sudah ada jadwal untuk di Operasi, merinding juga sih, tetapi saya menguatkan diri, (malam-malam tiba-tiba suster datang dan memasukan jarum suntik di tangan saya, karena pasca operasi harus memakai infus.
singkat cerita paginya saya Alhamdulillah kebagian jadwal depan jadi Pkl. 09.00 sudah siap di Operasi, masuklah ke kamar Operasi, hati saya semakin deg-degan karena takut disuntik di punggung itu. Ternyata tidak seperti diceritakan oleh orang-orang di Internet bahwa suntik punggung itu sakit. Alhamdulillah Saya tidak terasa sakit, malahan saya kaget ketika doktor bilang sudah kamu berbaring sudah disuntik punggungnya, saya langsung mengucapkan Alhamdulillah, ternyata tidak sakit. malah saya tidak tahu apa sudah disuntik atau belum. mungkin saking dinginnya ruang operasi, dan alkohol yang di usapkan kepunggung saya yang membuat saya tidak terasa sakit.
Operasi berjalan kaya tidak lama hanya 30 - 50 menit dan alhamdulilalh saudah selesai/dipasang kateter lalu disimpan di ruang Pemanas karena sangat dingin dan menggigil sekali rasanya. (badan kaku dan tidak bisa digerakkan), karena masih dibius tetapi tetap masih ingat, karena memakai bius lokal.
kurang lebih 30 menit di tempat pemanas ruangan, saya akhirnya dibawa lagi ke kamar rawat inap disitu sudah menunggu kakak, ayah saya dan 1 teman saya namanya Abdul yang sangat membantu sekali untuk proses Jamsosteknya sehingga sangat dimudahkan.
setelah pkl. 14.00 barulah bekas operasi terasa sakit, dan badan mulai terasa pegal dari pu nggung sampai kaki, tetapi belum boleh digerakkan (ternyata biusnya sudah hilang), akhirnya dokter memberikan suntikan beberapa kali ke tempat impusan yang membuat saya pusing sekali. tetapi untuk menghilangkan rasa sakit (sakit pasca operasi itu wajar).
singkat cerita 2 hari kemudian kateter dilepas, ternyata yang paling sakit itu ternyata melepas kateter, bukan sakit tapi ngilu walupun hanya kurang lebih 3 detik bukan 3 menit. setelah lepas kateter sangat bebas sekali badan terasa ringan, dan besoknya boleh pulang ke rumah.
OH IYA MASALAH BIAYA :
waktu itu saya memakai kamar Rawat Inap no. 2 kan ada no. 3 ada juga no. 1 atau vip/VVIP Saya memakai kamar 2. jumlah keseluruhan hampir Rp. 6.000.000,- tetapi karena memakai jamsostek saya hanya bayar Rp. 1.300.000,- . (Alhamdulillah hasil penjualan masih ada sisa, buat bagi ayah dan kakaku) beliau tidak tahu kalau saya lagi kere, karena saya tidak mau memberi tahu pada ayah dan ibuku kalau saya tidak punya saya selalu bilang Insya Allah ada).
Tapi kalau sekarang Insya Allah dengan adanya BPJS Gratis 100%, saya sarankan kalau untuk beli obat daripada ngantri di APotek Rumah Sakit karena pake BPJS lebih baik ke apotik biasa, karena pengalaman saya karena kelamaan nunggu, langsung aja saya beli di apotik pondok gede, eh ternyata obatnya hanya asamepenamet, atau ponstan lah obat penghilang rasa nyeri aja, dan itu kalau nggak salah cuman 15.000 ribuah.
ALhamdulillah sekarang sudah normal kembali, dan memang dunia ini sangat dekat sekali, bayangkan tidak beberapa lama kemudian habis pulang dari bandung menuju ke Travel Xtrans saya duduk satu travel sama dokter yang pernah mengoperasi saya. akhirnya saya banyak bicara disitu dan dokter menawarkan sebuah pekerjaan yang berhubungan dengan komputer untuk membuat program aplikasi APOTEK, subahannallah.
edisi kopi ualng dari blog sebelumnya http://kangtohir.blogspot.com/2014/03/pengalaman-operasi-hernia.html, yang lupa password.
by oingtenar.blogspot.com
